Senin, 27 April 2020

Tips Budidaya Ikan Nila di Pekarangan

Budidaya Ikan Nila di Pekarangan


Ikan Nila (Tilapia nilatica) merupakan ikan sungai atau danau yang sangat cocok dipelihara di perairan tenang seperti kolam. Toleransi terhadap kadar garam sangat tinggi sehingga sering juga dijumpai di perairan payau seperti tambak. Secara alami ikan nila memakan plankton dan tumbuhan air yang lunak bahkan cacing.


Ikan nila di alam siap memijah bila sudah berumur 4 bulan dengan panjang sekitar 9,5 cm, pembiakan bisa sepanjang tahun tanpa musim. Induk betina bisa menghasilkan 250 sampai 1.000 butir telur dan akan menetas dalam 3-5 hari di dalam mulut induk betina (tergolong ikan Mouth Breeder).

Ciri induk jantan dan betina adalah:

Dagu nila jantan berwarna kemerahan atau kehitaman, dagu nila betina berwarna putih
Sirip dada nila jantan berwarna coklat kemerahan, sirip dada nila betina berwarna kehitaman
Perut nila jantan berbentuk pipih dengan warna kehitaman, betina perutnya menggembung dan berwarna putih

Alat kelamin nila jantan berbentuk meruncing, betina berbentuk seperti bulan sabit
Untuk pemeliharan di pekarangan bisa dilakukan pada kolam semen atau kolam tanah, daerah pasang surut seperti Banjarmasin bisa dipakai jala agar ikan tidak keluar pada saat air pasang. Sebaiknya tinggi air kolam 50-70 cm. Ikan nila dapat dipelihara dengan tingkat kepadatan yang lebih tinggi diganding dengan ikan mas, kepadatan ikan nila pada kolam 10-15 ekor per m persegi dengan ukuran 6-7 cm. Ikan nila mau makan apa saja, seperti sisa makanan, dedak, daun-daunan atau pelet. Ikan nila bisa dikonsumsi bila ukuran berat mencapai 100 gr.




Download artikel ini disini