Selasa, 21 April 2020

Potensi Lokasi dan Upaya Pemanfaatannya

Gadis Rantau
Indonesia dikenal sebagai negara dengan lokasinya yang strategis. Posisinya berada di antara dua benua dan dua samudra sehingga dilalui jalur pelayaran internasional. Karena lokasinya juga, Indonesia merupakan negara tropis, dengan suhu dan curah hujan yang tinggi. Ini memungkinkan Indonesia memiliki beragam tumbuhan dan hewan sebagai sumber pangan dan obat-obatan. Kekayaan Indonesia berupa bahan tambang juga terkait dengan lokasinya yang secara geologis terletak pada pusat pertemuan dua pegunungan muda, yaitu pengunungan sirkum Mediterania dan pegunungan sirkum Pasifik. Kita patut bersyukur bahwa kita tinggal di Indonesia yang karena lokasinya memiliki iklim tropis.

Setiap lokasi di permukaan bumi memiliki keunikan dan potensi yang berbeda dengan lokasi lainnya. Tidak ada satu lokasi pun yang karakteristiknya sama persis antara satu dan lainnya. Indonesia sebagai suatu wilayah di permukaan bumi juga memiliki karakteristik tersendiri yang berbeda dengan wilayah lainnya, sekaligus menyimpan potensi yang dimilikinya.

Secara astronomis, Indonesia terletak pada 95° BT–141° BT dan 6° LU–11° LS. Posisi tersebut membuat Indonesia berada pada wilayah tropis. Akibatnya, Indonesia memiliki iklim tropis yang ditandai dengan suhu dan curah hujan yang tinggi. Suhu di Indonesia berkisar antara 27° - 32°C dan curah hujan tahunan berkisar antara 1000-4000 mm/tahun.

Potensi lokasi Indonesia secara astronomis, geografis, geologis antara lain sebagai berikut.
Potensi LokasiDeskripsi Potensi LokasiUpaya Pemanfaatan
Secara AstronomisSecara astronomis, Indonesia terletak pada 95° BT–141° BT dan 6° LU–11° LS. Posisi tersebut membuat Indonesia berada pada wilayah tropis. Akibatnya, Indonesia memiliki iklim tropis yang ditandai dengan suhu dan curah hujan yang tinggi. Pemanfaatan letak astronomis Indonesia adalah dengan memanfaatkan kekayaan alamnya yang sangat melimpah. Pertanian, perkebunan, perikanan, hingga peternakan adalah potensi besar yang dimiliki negara-negara tropis. Negara-negara tropis juga menjadi magnet tersendiri bagi para wisatawan mancanegara, terutama yang berasal dari negara-negara 4 musim.
Secara GeografisSecara geografis Indonesia terletak diantara dua benua dan dua samudera Benua yang mengapit Indonesia adalah Benua Asia dan Benua Australia. Samudera yang mengapit Indonesia adalah Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Posisi ini menjadikan Indonesia berada di jalur lintas perdagangan dunia dari zaman dahulu kala. Banyak pedagang yang berpergian keliling dunia singgah di Indonesia membawa ilmu pengetahuan dan budaya baru. Letak geografis Indonesia masih berpotensi besar untuk menjadikan Indonesia sebagai  penghubung jalur lintas dunia. Wilayah Indonesia yang sebagian besar tediri atas perairan dan kepulauan berpotensi menjadikan Indonesia sebagai negara Maritim dan pelabuhan terbesar di dunia.
Secara geologisSecara geologis, Indonesia terletak pada pusat pertemuan dua pegunungan muda, yaitu pengunungan sirkum Mediterania dan pegunungan sirkum Pasifik.Letak Geologis Indonesia mengakibatkan Indonesia memiliki bahan tambang melimpah, banyak gunung vulkanik yang aktif dan hamparan laut dalam yang luas. Pemanfaatan letak geologis Indonesia adalah dengan mengolah sumber daya alam seperti bahan tambang serta pengolahan hasil perikanan laut dalam. Banyaknya gunung vulkanik yang aktif juga menyebabkan tanah di wilayah Indonesia relatif subur untuk pertanian.

Secara geografis Indonesia terletak diantara dua benua dan dua samudera. Benua yang mengapit Indonesia adalah Benua Asia dan Benua Australia dan samudera yang mengapit Indonesia adalah Samudera Pasifik dan Samudera Hindia. Posisi ini menyebabkan Indonesia  dilalui jalur perdagangan antarnegara dan antar benua seperti yang tampak pada Gambar di bawah ini.
 Indonesia dikenal sebagai negara dengan lokasinya yang strategis Potensi Lokasi dan Upaya Pemanfaatannya
Jika diperhatikan peta jalur perhubungan dunia, tampak banyak alternatif rute pelayaran dunia. Jalur pelayaran tersebut melewati sejumlah selat di dunia seperti pada contoh di bawah ini.
Jalur PelayaranNegara yang DilewatiSelat yang Dilewati
Jepang–InggrisCina, Korea Selatan, Malaysia, Singapura, Indonesia, India, Yaman, Saudi Arabia, Turki, Mesir, Yunani, Italia, Spanyol, PortugalSelat Malaka, Terusan suaez, Gibrlatar 
Indonesia–Saudi
Arabia
Singapore, Malaysia, Srilanka, India, SomaliaSelat Malaka, 
Korea Selatan–IranCina, Taiwan, Filipina, Malaysia, Indonesia, Singapura, India, Pakistan.Selat Taiwan, Selat Luzon, Selat Malaka
China–AustraliaTaiwan, Phlipina, IndonesiaSelat Taiwan, Selat Luzon
Jerman–JepangPerancis, Spanyol, Portugal, Italia, Maroko, Yunani, Algeria, Mesir, Saudi Arabia, Maladewa, Singapore, Malaysia, Indonesia, Filipina, TaiwanGibraltar, Terusan Suez, Selat Malaka, Slat Luzon, Selat Taiwan

Rute pelayaran utama (core route) pelayaran dunia relatif sederhana yaitu menghubungkan Amerika Utara, Eropa, Asia Pasifik melalui Terusan Suez, Selat Malaka, dan Terusan Panama. Jalur utama tersebut merupakan jalur pelayaran komersial paling penting dan melayani pasar utama dunia. Di samping itu, terdapat rute pelayaran pendukung (secondary route) yang melayani pasar yang lebih kecil. Perhatikan, selain dilalui jalur utama, Indonesia juga dilalui oleh jalur pelayaran sekunder.

Indonesia berada di Benua Asia yang saat ini perkembangan ekonominya sangat cepat. Jika diperhatikan peta jalur perhubungan dunia, tampak negara-negara Asia Timur, seperti Jepang dan Korea Selatan, menggunakan jalur Selat Malaka untuk mengirimkan barang-barang ekspor ke berbagai wilayah di dunia seperti Afrika, Timur Tengah, dan Eropa. Demikian juga negara-negara Eropa yang menggunakan Selat Malaka untuk menyalurkan ekspornya ke berbagai negara di Asia.

Potensi lokasi Indonesia dengan berbagai keuntungannya telah dimanfaatkan melalui berbagai aktifitas pemanfaatan. Lokasinya berada di daerah tropis dengan ciri suhu dan curah hujan yang tinggi sangat mendukung aktivitas pertanian dan perkebunan. Beragam jenis tumbuhan telah lama dibudidayakan oleh nenek moyang bangsa Indonesia. Bahkan, beberapa di antaranya, yaitu rempah-rempah, telah menarik bangsa lain datang ke Indonesia.

Aktivitas pertanian dan perkebunan di Indonesia telah menghasilkan banyak komoditas yang sebagian di antaranya diekspor. Sebagian lainnya dikonsumsi untuk kebutuhan di Indonesia. Namun sayangnya, sebagian komoditas justru masih diimpor, misalnya kedelai dan buah-buahan. Kondisi ini cukup ironis mengingat potensi lahan di Indonesia yang begitu besar.

Posisi Indonesia sangat strategis sehingga banyak dilalui pelayaran internasional. Posisi yang strategis tersebut memungkinkan bangsa Indonesia berhubungan dengan berbagai negara atau bangsa lainnya di dunia. Para pedagang Indonesia telah lama menjalin hubungan dagang dengan bangsa lain yang melewati wilayah Indonesia. Sejumlah pelabuhan berkembang di Indonesia untuk mempermudah hubungan dagang tersebut. Namun sayangnya, saat ini Indonesia belum memperoleh keuntungan ekonomi dari lalu lintas pelayaran tersebut karena aktivitas kapal seperti alih muat, pencucian kapal, pengisian minyak, lebih banyak terjadi di Singapura dan Malaysia yang lebih siap menerima mereka.

Secara geologis, Indonesia memiliki keuntungan berupa potensi bahan tambang yang beraneka ragam. Berbagai jenis sumber energi dan mineral tersedia di Indonesia karena bahan tambang tersebut ada pada wilayah seperti Indonesia. Indonesia telah memanfaatkan sebagian potensi tersebut dengan melakukan eksploitasi. Hasil eksploitasi tersebut menambah devisa negara untuk kepentingan pembangunan.

Berbagai upaya semestinya dilakukan Indonesia untuk mengambil manfaat dan posisinya yang strategis secara optimal, diantaranya adalah sebagai berikut
  1. Meningkatkan konektivitas nasional dengan menghubungkan berbagai wilayah di Indonesia, sehingga dapat mengekspor hasil sumber daya alam tanpa hambatan transportasi dan komunikasi.
  2. Memanfaatkan potensi sumber daya alam dengan mengembangkan dan menggunakan teknologi, sehingga memiliki nilai tambah bagi Indonesia.
  3. Meningkatkan kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mengolah sumber daya alam dan menghasilkan berbagai produk industri yang dapat diterima pasar internasional.
  4. Menyiapkan infrastuktur perhubungan seperti pelabuhan dan bandara, serta kebijakan untuk kelancaran pemasaran.
  5. Menjalin kerja sama dengan negara-negara di kawasan Asia Tenggara maupun kawasan lainnya untuk mengelola lalu lintas pelayaran, sehingga memberi keuntungan dalam pengembangan dan pembangunan kawasan.
  6. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam mengelola sarana dan prasarana perhubungan, sehingga memenuhi standar pelayanan.