Kamis, 16 April 2020

Jenis Jenis Batuan Beku Penyusun Bumi

Batuan beku adalah jenis batuan yang terbentuk dari magma yang mendingin dan mengeras, dengan atau tanpa proses kristalisasi, baik di bawah permukaan sebagai batuan intrusif (plutonik) maupun di atas permukaan sebagai batuan ekstrusif (vulkanik). Batuan beku intrusif adalah batuan beku yang membeku dan membatu di bawah permukaan atau di dalam kerak bumi. Batuan beku ekstrusif, juga dikenal sebagai batuan vulkanik, terbentuk di permukaan kerak sebagai akibat dari pencairan sebagian batuan dalam mantel dan kerak.

Batuan beku dapat dibedakan berdasarkan tempat magma yang keluar membeku, yaitu sebagai berikut.
  1. Batuan Beku Dalam. Batuan beku dalam atau batuan beku plutonik terbentuk karena proses pembekuan magma di bawah permukaan bumi. Biasanya proses pembentukan batuan ini terjadi secara lambat, sehingga biasanya berbentuk kasar dan mengkristal atau holokristalin. Contohnya, magma mengalir dan meresap ke dalam lapisan-lapisan bumi bagian dalam dan membeku di situ. Contoh batuan beku dalam antara lain sienit, granit, diorit, dan gabro.
  2. Batuan Beku Luar. Batuan beku luar atau batuan beku vulkanik terbentuk karena adanya proses pembekuan magma pada permukaan bumi. Biasanya proses pembentukan batuan ini terjadi secara cepat, sehingga bentuknya halus dan tidak mengkristal atau kristalnya sangat halus. Contoh batuan beku dalam antara lain obsidian, liparit, trachit, desit, andesit, dan basalt.
  3. Batuan Beku Korok. Batuan beku korok terbentuk karena proses penyusupan magma pada celah-celah litosfer bagian atas dan kemudian membeku. Oleh karenanya, posisi batuan beku korok biasanya dekat dengan permukaan bumi. Batuan beku jenis ini juga mengkristal. Beberapa contoh batuan beku korok antara lain porfir granit, porfir diorit, dan ordinit.

Berikut ini beberapa jenis batuan beku dan manfaatnya.

a. Batu Granit
Granit adalah jenis batuan intrusif yang umum dan banyak ditemukan. Granit terdiri atas kristal-kristal kasar, warna putih sampai abu-abu, kadang-kadang jingga, Batuan ini banyak di temukan di daerah pinggiran pantai dan di pinggiran sungai besar ataupun di dasar sungai. Batu jenis ini terbentuk dari pendinginan magma yang terjadi dengan lambat di bawah permukaan bumi. Granit kebanyakan besar, keras dan kuat, dan oleh karena itu banyak digunakan sebagai batuan untuk konstruksi.

b. Batuan Andesit
Andesit adalah suatu jenis batuan beku vulkanik. Batuan ini bertekstur halus, berwarna abu-abu hijau tetapi sering merah atau jingga. Batuan ini berasal dari lelehan lava gunung merapi yang meletus, terbentuk (membeku) ketika temperatur lava yang meleleh turun antara 900 sampai dengan 1,100 derajat Celsius. Batu andesit ini masih digunakan sebagai material untuk nisan kuburan orang Tionghoa, cobek, lumpang jamu, cungkup/kap lampu taman dan arca-arca untuk hiasan. Salah satu pusat kerajian dari batu andesit ini adalah Magelang.

c. Batuan Diorit
Diorit adalah salah satu jenis batuan beku dalam (Batuan Plutonis). Warna diorit cerah abu-abu gelap hijau keabu-abuan. Batuan ini banyak terdapat di daerah Banjarnegara dan Pemalang, Jawa Tengah.Diorit dapat digunakan untuk batu ornamen dinding, maupun lantai bangunan gedung, pengeras jalan, pondasi, dan lain-lain.

d. Batuan Gabro
Gabro terbentuk ketika  magma cair terperangkap di bawah permukaan bumi dan perlahan-lahan mendingin. Batuan ini berwarna hitam, hijau, dan abu-abu gelap. Struktur batuan ini adalah massive, tidak terdapat rongga atau lubang udara maupun retakan-retakan. Batuan ini memeiliki tekstur fanerik karena mineral-mineralnya dapat dilihat langsung secara kasat mata dan mineral yang besar menunjukkan bahwa mineral tersebut terbentuk pada suhu pembekuan yang relatif lambat sehingga bentuk mineralnya besar-besar. Gabro merupakan jenis yang populer dari batu nisan kuburan yang digunakan dalam upacara penguburan.
 Batuan beku adalah jenis batuan yang terbentuk dari magma yang mendingin dan mengeras Jenis Jenis Batuan Beku Penyusun Bumi
e. Batuan Basalt
Basalt adalah batuan beku yang ekstrusif, terbentuk dari solidifikasi magma yang terjadi di permukaan bumi. Biasanya basalt berwarna abu-abu atau hitam, karena pembekuannya cepat di permukaan bumi. Basal biasa digunakan sebagai bahan baku dalam industri poles, bahan bangunan / pondasi bangunan (gedung, jalan, jembatan, dan lain-lain).

f. Batu Apung
Batu apung (pumice) adalah jenis batuan vulkanik yang berwarna terang, mengandung buih yang terbuat dari gelembung berdinding gelas, dan biasanya disebut juga sebagai batuan gelas volkanik silikat. Batu apung banyak digunakan untuk membuat beton ringan atau yang kepadatannya rendah dan insulatif. Juga digunakan sebagai bahan penggosok, seperti pelitur, penghapus pensil, pengelupas kosmetik.

g. Batuan Obsidian
Obsidian adalah kaca vulkanik yang terbentuk sebagai batu apung ekstrusif. Obsidian terbentuk dari ekstrusi lava yang mendingin dengan cepat tanpa pertumbuhan kristal. Batuan ini hitam, seperti kaca, tidak ada kristal-kristal. Batuan ini digunakan untuk alat pemotong atau ujung tombak (pada masa purbakala) dan bisa dijadikan kerajinan.

h. Batuan Liparit
Liparit merupakan batuan beku yang bertekstur porfiris dan umumnya berwarna putih, mineral pembentuknya feldspar, kuarsa, biotit dan mungkin juga mineral berwarna gelap. Liparit biasanya digunakan sebagai bahan urugan dan pengeras jalan.