Kamis, 23 April 2020

Bagaimana perawatan transmisi otomatis mobil agar tetap awet ?

Gadis Rantau
Menggunakan mobil bertransmisi otomatis memang terasa lebih nyaman, terlebih jika kita harus melaju dijalan yang kondisi lalu lintasnya padat merayap. Rasa pegal dan capek pada kaki kiri tidak lagi kita rasakan, karena pada mobil bertransmisi otomatis sudah tidak ada pedal koplingnya. Jadi, kita cukup mengatur pedal rem dan pedal gas, maka mobil bisa bergerak dengan sendirinya.

Meskipun mobil transmisi otomatis terasa lebih nyaman, namun dalam hal perawatannya, membutuhkan kedisiplinan dan keteraturan yang tidak boleh dilanggar, seperti misalnya terlambat melakukan penggantian oli transmisi otomatis.

Keterlambatan mengganti oli transmisi otomatis bisa langsung membuat masalah pada transmisinya seperti contohnya selip ataupun nyentak saat pindah gigi.

Namun, perawatan transmisi otomatis ini tidak hanya sebatas pada oli transmisi otomatisnya saja, ada beberapa hal penting lainya yang perlu dilakukan untuk menjaga agar transmisi otomatis bisa tetap awet dan tahan lama. Berikut adalah perawatan transmisi otomatis mobil agar tetap awet dan tahan lama..

Menggunakan mobil bertransmisi otomatis memang terasa lebih nyaman Bagaimana perawatan transmisi otomatis mobil agar tetap awet ?


1. Panaskan mobil sebelum digunakan


Secanggih apapun sistem transmisi otomatis yang dipakai di mobil, sebaiknya anda perlu untuk memanaskan mobil sebelum digunakan, meskipun itu dilakukan hanya 2 menit saja.

Perlu di ketahui bahwa saat ini, transmisi otomatis mobil hampir seluruhnya masih mengandalkan sistem hidrolis. Sistem hidrolis ini sangat mengandalkan oli matic untuk menciptakan tekanan serta untuk melumasi bagian-bagian pada komponen transmisi otomatis.

Suhu udara yang dingin dan mobil yang dalam posisi off, mengakibatkan seluruh minyak pelumas (termasuk oli matic) akan turun ke bak penampungan oil. Selain itu, oli juga akan sedikit mengental akibat suhu yang dingin tadi.

Oleh karena itu, diperlukanlah sedikit waktu agar oli matic ini dapat sepenuhnya bersirkulasi ke seluruh komponen di dalam transmisi otomatis saat mobil akan digunakan. Satu-satunya cara untuk memastikannya adalah dengan memanaskan mobil sebelum digunakan.

Dengan memanaskan mobil sebelum digunakan, setidaknya kita sudah memberikan waktu dan kesempatan pada oli matic untuk bersirkulasi pada komponen-komponen terpenting dalam transmisi otomatis. Hal ini tentunya akan menjaga komponen transmisi otomatis menjadi leih awet.


2. Lakukan service berkala secara rutin dan teratur


Untuk merawat transmisi otomatis mobil agar tetap awet selanjutnya adalah lakukan service berkala secara rutin dan teratur. Service berkala ini bertujuan untuk mengantisipasi kerusakan dini pada transmisi otomatis akibat penggunaan.

Setidaknya, ada beberapa pekerjaan yang dilakukan untuk merawat transmisi otomatis saat service berkala seperti :

  • Pemeriksaan kondisi oli matic (umum dilakukan di kelipatan 10.000 km). Pemeriksaan ini bertujuan untuk memastikan oli matic selalu dalam kondisi yang bagus secara kualitas dan kuantitas. Jika kualitas oli matic sudah tidak bagus (seperti berwarna kehitaman atau coklat susu) maka perlu segera dilakukan perbaikan dan penggantian oli matic.
  • Penggantian oli matic (umum dilakukan di kelipatan 40.000 km atau sesuaikan dengan buku petunjuk service di kendaraan anda). Penggantian ini merupakan langkah perawatan untuk menjaga sistem pelumasan pada komponen transmisi otomatis tetap bagus dan dapat diandalkan.
  • Penggantian filter oli matic (umum dilakukan di kelipatan 80.000 km atau sesuaikan dengan buku petunjuk service di kendaraan anda). Pada kurun waktu tertentu, filter oli matic juga perlu diganti (meskipun sifatnya lifetime). Hal ini bertujuan untuk memastikan oli matic yang masuk ke komponen transmisi otomatis selalu dalam kondisi yang benar-benar bersih.
  • Pemeriksaan dan scanning Transmission Control Unit (TCU) untuk memastikan kinerja seluruh sensor dan aktuator pada transmisi otomatis bisa bekerja sesuai dengan standard spesifikasi kerjanya.

Dengan melakukan service berkala secara rutin dan teratur, setidaknya kita sudah memperhatikan perawatan transmisi otomatis secara benar sehingga diharapkan transmisi otomatis bisa awet dan tahan lama untuk digunakan.


3. Posisikan tuas transmisi secara tepat selama berkendara


Setelah service berkala dilakukan, untuk merawat transmisi otomatis agar awet dan tahan lama adalah dengan memperhatikan cara menggunakan tuas transmisi agar selalu sesuai dengan kondisi jalan dan waktu pemakaian.

Artinya kita perlu memposisikan tuas transmisi secara tepat seperti misalnya, setiap berhenti sebentar untuk kemudian jalan lagi, ada baiknya kita memindahkan tuas ke posisi netral (N). Jika kita ingin berhenti lama dan parkir, maka posisikan tuas ke posisi park (P).

Atau, ketika kita sedang mengemudi dijalan tanjakan yang curam, maka memindahkan tuas persneling dari posisi D ke posisi 2 atau L juga ikut membantu dalam merawat transmisi otomatis agar tetap awet dan tahan lama.

Ada baiknya bagi anda untuk mempelajari kembali penggunaan tuas transmisi otomatis sesuai dengan petunjuk yang umum ada di buku panduan dan penggunaan kendaraan (owner's manual).

Baca juga :


4. Kemudikan mobil dengan baik dan benar


Hal berikutnya yang diperlukan sebagai langkah perawatan transmisi otomatis adalah mengemudikan mobil dengan baik dan benar. Maksud kami disini adalah gunakan mobil sesuai aturan dan peruntukan penggunaannya.

Ada beberapa kondisi yang kerap membuat pengguna penasaran dan ingin mencoba-coba hal baru pada kendaraannya, dan ternyata... tindakan tersebut bisa mempercepat kerusakan transmisi otomatis, seperti misalnya :
  • Tancap gas secara tiba-tiba dari posisi berhenti (sprint)
  • Memindahkan tuas persneling ke posisi R saat mobil melaju kedepan
  • Mematikan mesin mobil secara tiba-tiba saat mobil masih melaju kencang dijalan
  • Mobil matic bukan SUV dipaksa melaju di jalan yang berlumpur dan penuh kubangan.

Kondisi-kondisi diatas bisa dibilang bahwa penggunaan mobilnya tidak baik dan tidak benar sehingga dapat mempercepat kerusakan pada transmisi otomatis. Oleh karena itu, sebagai langkah untuk melakukan perawatan transmisi otomatis yang baik adalah dengan mengemudikan mboil dengan baik dan benar serta sesuai dengan cara-cara penggunaannya.


5. Segera ke bengkel saat terasa ada kendala pada transmisi otomatis


Langkah terakhir dalam merawat transmisi otomatis adalah dengan segera pergi ke bengkel saat terasa ada kendala pada transmisi otomatis. Ini artinya, tidak menunda-nunda perbaikan yang diperlukan saat transmisi otomatis mulai bermasalah,

Berikut beberapa contoh kondisi yang kerap terabaikan untuk melakukan pemeriksaan pada transmisi otomatis :
  • Saat lampu netral di dashboard berkedip-kedip (menandakan ada masalah pada oli transmisi)
  • Saat mesin mengalami overheat (oli transmisi biasanya ikut rusak kerna panas akibat mesin overheat)
  • Terjadi rembesan atau kebocoran oli matic (oli berkurang dan kualitasnya mulai turun)
  • Mobil terasa nyentak saat tuas transmisi di geser ke posisi lainnya. (perlu scanning dan pemeriksaan secara lengkap)

Kondisi-kondisi tersebut kadang kerap terabaikan karena umumnya terjadi hanya sesekali saja atau tidak langsung berdampak pada transmisi otomatisnya. Meskipun begitu, kondisi diatas sangat mempengaruhi kinerja dari transmisi otomatis (khususnya yang berhubungan dengan oli matic).

Oleh karena itu, pemeriksaan segera pada transmisi otomatis apabila mulai terasa ada keluhan sangat perlu dilakukan, tentunya dalam rangka melakukan perawatan transmisi otomatis agar transmisi bisa lebih awet dan tahan lama.

Artikel ini diarsipkan pada kategori : Tips-dan-cara