Jumat, 03 Januari 2020

Pengaruh Hereditas dan Lingkungan Terhadap Perkembangan Individual

Pengaruh Hereditas dan Lingkungan Terhadap Perkembangan Individual
Setiap perkembangan pribadi seseorang merupakan hasil interaksi antara hereditas dan lingkungan. Pengaruh hereditas berasal dari kombinasi-kombinasi “genes”. Genes adalah molekul-molekul protein submikroskopis yang ada di dalam sel-sel “germ”. Dengan cara tertentu, “genes” membentuk kromosom-kromosom. Kombinasi dan perubahan-perubahan “gene” sangat kompleks dan unik bagi masing-masing individu itulah yang menentukan hereditas masing-masing individu.
Pengaruh Hereditas dan Lingkungan Terhadap Perkembangan Individual Pengaruh Hereditas dan Lingkungan Terhadap Perkembangan Individual
Satu sel “germ” manusia berisikan 24 pasang kromosom dan masing-masing kromosom membentuk beribu-ribu “genes”.  Genes ini memberikan sifat kepada masing-masing kromosom, dan sifat-sifat kromosom itu bisa dihubungkan dengan tipe-tipe kepribadian, ciri-ciri jasmaniah, ataupun pekerjaan-pekerjaan individual. Sebagai gambaran, dalam satu sel “germ” yang terdiri atas 24 kromosom bisa berisikan 24 macam sifat pekerjaan misal; pendidik, dokter, tukang kayu, arsitek, insinyur, pelukis, pengusaha, dsb. Pada konsepsi, masing-masing pasangan kromosom berinteraksi membentuk individu baru.

Manusia mewariskan hidung, rambut, kulit, warna mata, bentuk tengkorak, dan kecerdasan untuk menjadi pendek atau tinggi. Cacat-cacat fisik seperti buta warna, bibir sumbing, jari buntung, dll juga diwariskan. Dalam segi mental, hanya ada dua macam cacat mental yang diwariskan, masing-masing yakni “feeblemindedness” dan “huntington’s chorea” yang ditandai dengan ketidakseimbangan fisik dan mental. Menurut kebanyakan ahli jiwa, intelegensi termasuk kapasitas yang diwariskan.

Individu dan perkembangannya adalah produk dari hereditas dan lingkungan. Hereditas dan lingkungan sama-sama berperanan penting bagi perkembangan individu. Dengan adanya saling tergantung antara hereditas dan lingkungan, hal ini menimbulkan permasalahan yang pelik bagi para sarjana. Dengan meneliti seseorang secara langsung mereka tidak bisa mengamati dominasi pengaruh hereditas dan lingkungan terhadap warna rambut, warna kulit, bentuk tengkorak, atau intelegensi seseorang. Penelitan baru berasal, apabila meneliti sekurang-kurangnya dua orang dengan latar belakang pengalaman dan pengalaman-pengalaman mereka.

Sifat-sifat yang hereditas sangat sukar diubah, meskipun pada generasi-generasi berikutnya diadakan modifikasi intensif misalnya dengan program-program eugenic (egenitik), sterilisasi, ataupun perkawinan selektif. Sedangkan sifat-sifat yang tumbuh akibat pengaruh lingkungan relatif lebih mudah untuk diubah melalui perbaikan-perbaikan pendidikan, sosial dan politik. Berikut ini dikemukakan beberapa penelitian yang memberi gambaran bagi kita tentang kontingensi atau proporsi pengaruh antara hereditas dan lingkungan terhadap perkembangan pribadi manusia.

*Rajinlah belajar demi Bangsa dan Negara, serta jagalah kesehatanmu!
*Semoga sukses dan impian baikmu terwujud!